Strategi untuk Meningkatkan Vokalisasi di Rumah
Kata- kata dan vokalisasi pertama seorang anak adalah salah satu tonggak pertama yang selalu dinanti- nantikan orang tua saat anak- anak mereka tumbuh dan berkembang. Vokalisasi yang meningkat kemudian akan segera berubah menjadi kata- kata dan kemudian kalimat. Bahkan vokalisasi paling awal akan memungkinkan anak- anak untuk mengakses lebih banyak hal di lingkungan mereka saat mereka mencoba berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan apa yang mereka inginkan atau apa yang mereka lihat. Biasanya bayi umur 3-6 bulan diharapkan mulai mengoceh dan kemudian dari sana, kita akan melihat anak- anak mengoceh untuk apa yang mereka dan mengungkapkannya kepada orang lain.
Meskipun beberapa orang tua mungkin mengharapkan anak- anak untuk mulai mengoceh sedini 3 bulan, ada beberapa anak yang menunjukkan tanda- tanda keterlambatan bicara atau mengoceh, di mana mereka tidak akan mulai mengoceh pada usia 3 atau bahkan 6 bulan. Ada juga beberapa anak yang kesulitan meningkatkan variasi atau frekuensi vokalisasinya. Dalam hal ini penting bagi orang tua untuk pergi ke dokter anak untuk mendapatkan penilaian keterampilan oleh para professional.
Salah satu layanan yang dapat membantu anak dalam meningkatkan vokalisasi adalah melalui layanan Applied Behavior Analysis (ABA). Terapi wicara juga dapat direkomendasikan oleh para professional untuk meningkatkan penggunakan Bahasa juga. ABA dalat memperkenalkan apa yang kita sebut stimulus- stimulus pairing (SSP) untuk mencapai peningkatan vokalisasi selama sesi terapi. Profesional ABA juga dapat menyarankan orang tua untuk melakukan ini di rumah sehingga anak- anak bisa mendapatkan lebih banyak Latihan di luar sesi terapi. Jika orang tua ingin melakukan prosedur seperti di bawah ini, disarankan agar prosedur ini dilakukan di bawah pengawasan dan nasihat seorang professional.
Sebuah artikel dari The Analysis of Verbal Behavior oleh Lorna Barry, Jennifer Holoway dan Ciara Gunning yang ditulis pada tahun 2018 merinci tentang prosedur yang dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan vokalisasi anak- anak mereka dengan menggunakan SSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua anak dalam penelitian ini mampu meningkatkan vokalisasi lebih 50% dari yang ditargetkan pada akhir penelitian. SSP dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi hal- hal yang sangat sukai anak
- Mengidentifikasi vokalisasi yang ditargetkan seperti “ma” dan vokalisasi non- target “gah”
- Orang tua mengucapkan vokalisasi yang ditargetkan, kemudian memberikan benda yang disukai anak
- Jika anak membuat suara yang sama setelah anak mengucapkan katanya, jangan berikan benda yang disukai
- Saat orang tua mengucapkan vokalisasi yang tidak tepat sasaran, misalnya “gah”, orang tua tidak memberikan anak benda yang disukai
- Setelah melihat peningkatan vokalisasi sebagai akibat dari Langkah 3 dan 4, orang tua dapat mulai memberikan hal- hal yang disukai anak mereka jika mereka mulai mengucapkan kata yang sama dengan orang tua, setelah orang tua mengucapkan vokalisasi yang ditargetkan. Ini akan dilakukan beberapa kali.
- Contoh: Orang tua mengatakan “ma” --> Johnny mengatakan “ma” --> orang tua memuji dan memberinya mainan untuk dimainkan
Ada banyak sumber di mana orang tua dapat memutuskan kapan mereka harus pergi ketika mereka merasa ada yang kurang dari perkembangan anak- anak mereka. Terdakang bisa sedikit menakutkan, tetapi dengan bantuan dedikasi, dan kolaborasi yang tepa tantara orang tua dan professional, kemajuan dapat dicapai. Strategi- strategi yang disebutkan di atas dapat dilaukan oleh orang tua, tetapi harus ada bimbingan dan dukungan dari para profesional yang akan dapat memberikan umpan balik untuk memastikan kemajuan dapat dicapai.
perkembangan bahasa, vokalisasi, tonggak
Special Needs / Berkebutuhan Khusus / Cognitive Development / Tumbuh Kembang Kognitif / Education / Pendidikan / Strategi untuk Meningkatkan Vokalisasi di Rumah
Comments