Penanganan Saat Si Kecil Diare
Apabila Anda memiliki anak dengan usia 0-2 tahun, anak Anda kemungkinan besar akan memasukkan segala benda yang menurut mereka menarik ke dalam mulut anak. Baik benda bersih maupun benda kotor akan dimasukkan ke mulut mereka. Sebenarnya menurut penelitian, saat anak usia dini terpapar dengan berbagai macam mikroba, hal ini baik bagi perkembangan imunitas tubuh mereka karena saat anak terpapar dengan mikroba, tubuh akan menciptakan imunitas.
Namun, tentu saja beberapa bakteri dan virus bisa berbahaya salah satu virus yang berbahaya yang bisa menyerang anak adalah rotavirus. Rotavirus ini merupakan virus yang berada dimana-mana. Rotavirus dapat menyebabkan diare, sakit perut dan panas tubuh. Gejala Rotavirus akan mulai muncul dua hari setelah anak terpapar virusnya. Seorang anak akan terkena diare saat virus rotavirus masuk secara oral ke dalam mulutnya.
Diare pada anak usia dini tidak boleh dianggap remeh karena anak bisa mudah mengalami dehidrasi yang dapat membuat anak lemas hingga kurang kesadaran. Oleh karena itu penanganan saat anak terkena diare menjadi penting. Salah satu hal penting yang dapat dilakukan saat anak terkena diare utamanya adalah dengan memberikan cairan. Saat anak terkena diare, hal yang utamanya perlu segera dipenuhi anak adalah kebutuhan akan cairan. Oleh karena itu bahkan dokter anak akan menyarankan anak untuk minum, minum, dan minum. Minuman utama dari anak 0-2 tahun tentunya adalah ASI atau air susu ibu. Selain ASI, apabila bayi sudah berusia 6 bulan, bayi sudah dapat diberikan cairan lain seperti air putih, air kuah sayur dan sop secara bertahap hingga 30 ml sekali minum. Apabila anak Anda menolak minum, mungkin Anda perlu segera ke rumah sakit. Di rumah sakit, anak yang diare dan menunjukkan tanda dehidrasi biasanya akan diinfus untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya.
Apabila Anda merasa si kecil mulai lemas, ada mata cekung atau tengkorak cekung, dan panas tinggi, mungkin itu tanda anak Anda perlu bantuan lebih lanjut misalnya dengan menghubungi dokter anak Anda. Dokter dapat mengecek apakah perlu dirawat di rumah sakit atau bisa di rawat di rumah. Anak Anda juga mungkin perlu melakukan cek laboratorium, seperti cek darah dan cek feses. Saat ini karena ada virus hepatitis misterius yang menyerang anak, saat anak Anda diare, anak Anda diwajibkan untuk melakukan tes darah. Selain tes darah, dokter juga mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes feses untuk mengkonfirmasi apakah ada antigen rotavirus di feses anak Anda.
Selain cairan, hal yang biasanya disarankan untuk dilakukan saat anak Anda terkena diare adalah dengan memberikannya suplemen. Untuk pemberian ini perlu dikonfirmasi kembali oleh dokter anak untuk mengetahui dosis seperti apa yang tepat untuk anak Anda. Beberapa dokter anak menyarankan pemberian probiotik untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di usus anak Anda. Selain itu, beberapa dokter anak juga menyarankan pemberian suplemen zinc. Diare biasanya dapat berlangsung hingga 8 hari, apabila lebih dari itu, atau Anda menemukan anak Anda sering muntah, atau mengalami gejala lain yang lebih intens, Anda perlu segera menghubungi dokter anak Anda untuk penanganan yang lebih lanjut,
Ditulis oleh Kunthi Kumalasari Hardi, M.Ed., BCBA dari BehaviorPALS Center
Daftar Pustaka:
Rotavirus. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/rotavirus/index.html. Accessed Feb. 1, 2019.
diare, bayi, rotavirus
Baby 6 Months - 18 Months / Bayi 6 - 18 Bulan / General Health / Kesehatan Umum / Health / Kesehatan / Penanganan Saat Si Kecil Diare
Comments