Menghindari Stres Saat si Kecil GTM
Saat bayi Anda menginjak usia 6 bulan, bayi Anda biasanya sudah harus mulai mengonsumsi makanan pendamping air susu ibu atau biasanya disebut dengan MPASI. Bayi pada usia 6 bulan harus mulai mengonsumsi MPASI karena ASI hanya dapat memenuhi 70% dari kebutuhan kalori harian anak. Kebutuhan zat gizi, seperti zat besi dan kalsium juga sudah tidak cukup apabila hanya mengandalkan asi, oleh karena itu memberikan MPASI yang tepat guna sangat dibutuhkan untuk memastikan bayi Anda tercukupi kebutuhan kalorinya, dan dapat naik berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepalanya sesuai dengan grafik tumbuh kembang anak.
Dikarenakan pentingnya MPASI, orangtua tidak dapat memberikan MPASI secara sembarangan. Misalnya tidak disarankan memberikan buah seperti pisang di awal pemberian MPASI karena buah pisang tidak cukup gizi, lemak, protein, seperti yang dibutuhkan oleh bayi Anda. Anda disarankan untuk memberikan MPASI menu lengkap dengan adanya karbohidrat, lemak, protein yang baik. Hal ini sangat penting karena nutrisi tersebutlah yang menunjang tumbuh kembang anak, terutama juga perkembangan otak anak yang berkembang sangat pesat dalam 1000 pertama kehidupan.
Namun, masa pemberian MPASI seringkali dilalui dengan kendala-kendala, misalnya anak menolak makan atau melakukan gerakan tutup mulut atau GTM. Gerakan tutup mulut sebenarnya merupakan hal normal yang memang hampir dilakukan oleh semua anak. Ada beberapa penyebab anak biasanya melakukan GTM. Antara lain adalah tumbuh gigi, merasa tidak enak badan terutama saat sakit di area pencernaan, seperti diare, tidak menyukai makanan yang diberikan, dan mengantuk.
Dalam mengatasi gerakan tutup mulut, seringkali hal ini membuat orangtua merasa stres dan kesal. Kecemasan dapat muncul karena anak tidak mendapatkan nutrisi seperti seharusnya, dan juga kesal karena setelah lelah membuat makanan anak, lalu anak ternyata tidak mau memakannya. Perasaan ini tentu saja wajar untuk dirasakan oleh orangtua. Namun, perlu diperhatikan sehingga orangtua tidak merasa stres berlebihan yang membuat orangtua melakukan hal-hal yang tidak perlu, misalnya menjadi memarahi anak dan memaksa anak makan.
Mencari informasi pengetahuan yang tepat akan pemberian makan anak bayi dapat membantu mengurangi stres yang dimiliki oleh Ibu. Yang pertama adalah mencari tahu informasi yang tepat akan aturan pemberian makan anak, atau biasa disebut dengan feeding rules. Pada feeding rules yang tepat, anak diberi makan saat dia lapar, untuk itu hindari pemberian makanan dan susu dua jam, sebelum dan setelah anak makan. Selain itu disarankan untuk mencari tahu informasi akan responsive feeding dan tidak memaksa anak untuk makan. Misalnya dengan menunggu sinyal bahwa anak sudah siap untuk membuka mulut dan tidak memaksakan memasukkan sendok ke dalam mulut anak.
Namun, bila Anda sudah menerapkan feeding rules dan responsive feeding, anak tetap tidak mau makan. Tidak apa-apa. Makan adalah perilaku yang anak akan lakukan seumur hidupnya. Untuk itu tidak apa-apa apabila dalam belajar, ia belum mengerti apa itu makanan, apa itu rasa lapar, namun dengan konsistensi tentu akhirnya anak dapat belajar konsep bahwa saat ia tidak makan ia akan lapar. Hal lain yang perlu diketahui adalah pada saat anak usia 6-8 bulan, ASI masih dapat memenuhi 70% dari kebutuhan kalorinya oleh karena itu apabila dalam belajar makan, anak masih seringkali menolak, dan melakukan gerakan tutup mulut, 70% kalorinya masih bisa ditopang oleh asi.
Ditulis oleh: Kunthi Kumalasari Hardi, M.Ed., BCBA dari BehaviorPALS center
Daftar Pustaka:
Unicef UK Baby Friendly Initiative (2012) The evidence and rationale for the Unicef UK Baby Friendly Initiative Standards (visit www.babyfriendly.org.uk)
stres, GTM, bayi 6 bulan
Baby 6 Months - 18 Months / Bayi 6 - 18 Bulan / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Menghindari Stres Saat si Kecil GTM
Comments