Mengajarkan Menunggu untuk Anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorder)
Self Regulasi dan Menunggu
Tahukah parents bahwa salah satu aspek penting yang harus anak miliki adalah regulasi diri. Regulasi diri menjadi aspek dasar untuk individu untuk belajar dan berperilaku. Regulasi anak sangat erat kaitannya dengan kemampuan sosial, perilaku serta kompetensi akademik. Salah satu aspek regulasi diri adalah mampu untuk menunggu. Menunggu sangatlah penting bagi seluruh individu, tak terkecuali untuk anak dengan autisme.
Pentingnya Menunggu
Salah satu penelitian menyebutkan bahwa ternyata anak membutuhkan kemampuan menunggu untuk mengembangkan perkembangan bahasa. Anak yang dapat menunggu menunjukan bahwa ia siap untuk belajar (ready to learn), sehingga banyak keterampilan yang dapat diajarkan. Untuk anak dengan autisme ini menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan agar banyak kemampuan yang dapat diajarkan untuk anak autisme ketika mereka bisa menunggu. Pentingnya melatih kemampuan regulasi anak juga untuk meminimalisir terjadinya perilaku bermasalh pada anak. Baik untuk anak tipikal maupun anak berkebutuhan khusus, kemampuan ini harus dilatih sejak sedari dini. Jika tidak terlatih dari kecil, maka akan berdampak pada saat dewasa.
Lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan anak menunggu? berikut beberapa tipsnya !
Kondisi anak untuk Menunggu
Banyak kegiatan sehari-hari yang menuntut kita untuk menunggu. Contoh sederhananya saat anak menunggu ibunya menghidangkan makanan atau saat anak diharuskan menunggu hadiahnya tiba. Untuk anak dengan autisme biasanya hal ini akan sangat challenging karena mereka perlu belajar lebih mengenai regulasi emosi. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat digunakan untuk menunggu:
- Sebelum memberikan atau melakukan sesuatu yang diinginkan anak -- untuk memotivasi anak berkomunikasi atau berkomunikasi dengan lebih baik;
- Sebelum memberikan bantuan - untuk mendorong pemecahan masalah, bertahan dengan tantangan, dan belajar dari kesalahan;
- Sebelum melakukan prompting -- untuk memberi anak waktu untuk memproses apa yang dikatakan, mengoreksi diri sendiri, atau memikirkan masalah.
Tips Mengajarkan anak Menunggu
- Pastikan bahwa ekspektasi anda realistis dan dapat diraih!
Pada saat mengajarkan anak menunggu, penting untuk memberikan ekspektasi dan apa yang ingin dilakukan. Misalkan anda menginstruksikan untuk pause bermain sebentar selama 5 detik lalu setelah itu boleh bermain lagi. Memberikan struktur dan ekspektasi yang jelas bagi anak dengan autisme haruslah dilakukan. Lalu, jangan memberikan ekspektasi yang sekiranya tidak bisa atau boleh diberikan. Hal ini akan menurunkan tingkat trust anak. Ekspektasi yang diinginkan juga perlu disesuaikan dengan kemampuan anak.
- Tingkatkan pemberian reinforcer setiap anak menunggu lebih lama.
Kita bisa membagi waktu menunggu dari 1 detik dan terus meningkat. Kita dapat memberikan reinforcer lebih ketika anak dapat menunggu lebih lama. Perlu diingat untuk reinforcer diberikan ketika anak selesai menunggu dengan waktu yang sudah ditentukan di awal.
- Gunakan prompt (bantuan) saat mengajarkan anak menunggu. berikan beberapa contoh prompt untuk melatih menunggu diantaranya :
- Verbal Prompt : Menghitung mundur 1..2..3..
- Visual Prompt : Menunjukan kartu untuk menunggu
- Gesture Prompt : Menggunakan gesture tangan (tahan) untuk anak menunggu.
- Social Stories : Terkadang, dengan menggunakan cerita sosial akan works pada beberapa anak. Pemberian prompt cerita sosial juga bisa dilakukan saat anak belajar menunggu.
- Gunakan kemampuan menunggu untuk generalisasi!
Ketika anak Anda mempelajari keterampilan atau perilaku baru, Bisa di sekolah atau di luar terapi, gunakan strategi menunggu selama waktu yang tidak terstruktur untuk memberi anak Anda kesempatan latihan dan generalisasi. Manfaatkan waktu di berbagai tempat dan setting untuk terus mengajarkan pelajaran yang sudah dipelajari.
- Selalu berikan reinforcer ketika anak melakukan perilaku yang baik.
Ketika anak tidak dalam setting belajar namun bisa berperilaku dengan baik, maka berikan reinforcer atas apa yang telah anak lakukan. Misalkan ketika anak sedang bersama teman dan ia menunggu giliran untuk bermain, anda dapat memujinya “good waiting”. Contoh hal sederhana lainnya, ketika anak anda mendengarkan anda berbicara dan memberikan kontak mata kepada anda, anda bisa memujinya dengan “good listening/ good looking”.
Itulah tadi sedikit hal yang dapat diimplementasikan untuk mengajarkan anak dengan autisme untuk menunggu. Semakin anda menerapakannya, maka semakin banyak kesempatan belajar bagi anak. Semakin banyak kesempatan belajar maka akan semakin baik bagi anak.
Oleh Salsabilatuzzahra Jaha S.Psi dari BehaviorPALS Center
Source :
Autism Classroom.(3 April 2023). autismclassroomresources.com. https://autismclassroomresources.com/teach-waiting/
Mooboo (2020).https://moobooresources.com/wp-content/uploads/2020/11/In-the-Moment-Teaching_nov2020.pdf
Menunggu, Anak, ASD
Special Needs / Berkebutuhan Khusus / Psychological Development / Tumbuh Kembang Psikologis / Education / Pendidikan / Mengajarkan Menunggu untuk Anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorder)
Comments