Melatih Regulasi Diri Pada Anak
Regulasi diri adalah kemampuan untuk mengatur dan mengelola reaksi terhadap emosi yang kuat seperti frustasi, situasi yang menjengkelkan, atau perubahan. Ini juga mencakup kemampuan untuk menenangkan dan menyesuaikan emosi dan perilaku Anda tanpa meledak. Keterampilan ini sangat penting bagi semua orang, termasuk anak Anda. Memiliki keterampilan regulasi diri yang baik dapat membantu anak-anak Anda mengatasi dan bersikap positif terhadap peristiwa yang membuat frustasi yang akan meningkatkan kemandirian mereka. Regulasi diri juga penting bagi anak-anak agar mereka dapat belajar dengan baik di sekolah, mengatasi tugas sekolah, dan memiliki hubungan yang sehat dengan teman dan orang lain.
Namun, beberapa anak kesulitan untuk mengatur emosi mereka. Kesulitan seorang anak dalam regulasi diri mungkin berdasarkan temperamen dan kepribadian. Anak-anak dengan ADHD atau kecemasan memiliki tantangan yang lebih tinggi untuk mengelola emosi mereka. Meskipun demikian, lingkungan juga berperan dalam membentuk kemampuan regulasi anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mencontohkan dan mengajarkan regulasi diri kepada anak-anak mereka.
Jadi bagaimana kita bisa mengajari anak-anak kita untuk memiliki regulasi diri yang baik? Nah, salah satu hal terpenting yang harus dilakukan orang tua adalah tidak terlalu melindungi anak-anak mereka atau menjauhi situasi sulit. Sebaliknya, orang tua dapat secara perlahan mengenalkan anak pada situasi yang menjengkelkan dan membiarkan mereka berlatih sementara orang tua memberikan dukungan positif.
Mungkin lebih mudah untuk segera merespons ketika anak Anda tampak kesal atau emosional, tetapi akan lebih baik jika Anda dapat memberi mereka waktu dan kesempatan untuk menenangkan diri. Misalnya, ketika anak Anda harus mengerjakan PR matematika dan mereka mulai terlihat frustasi, cobalah beri mereka ruang dan lihat bagaimana mereka menangani emosinya. Anda dapat memeriksa mereka setiap beberapa menit dan memberikan pujian atas upaya mereka untuk tetap tenang.
Jika anak Anda mulai mengembangkan reaksi besar terhadap situasi sulit, seperti berteriak, menangis, atau mengamuk, penting bagi Anda untuk tidak menyerah dan menyelesaikan masalah yang ada untuk mereka. Jika Anda melakukan ini, Anda mungkin akan menjadi “pengatur diri eksternal” untuk anak Anda dan mereka tidak akan pernah belajar mengelola emosinya sendiri. Oleh karena itu, Anda dapat membantu mereka untuk mengambil napas dalam-dalam sebanyak lima kali, lalu tunggu hingga mereka tenang.
Mempraktikkan regulasi diri dengan anak Anda juga penting. Anda dapat memulai dengan aktivitas yang sedikit sulit untuk ditangani anak-anak Anda, kemudian perlahan-lahan pindah ke hal-hal yang lebih besar sambil memberi mereka lebih banyak kemandirian untuk menanganinya. Misalnya, jika mandi biasanya menyebabkan frustasi, Anda dapat menargetkan satu langkah untuk dikuasai anak Anda pada satu waktu, seperti masuk ke kamar mandi tanpa menangis. Setelah mereka mencapai target itu, lanjutkan ke target berikutnya hingga mereka dapat menangani seluruh situasi dari awal hingga akhir tanpa emosi berlebih.
Selain itu, Anda dapat mengajari anak Anda untuk merenungkan perilakunya sendiri setiap kali mereka menunjukkan emosi yang besar dengan memberikan umpan balik yang tidak menghakimi. Ini termasuk menanyakan kepada mereka apa yang salah dan mengapa, serta bagaimana mereka dapat melakukannya dengan lebih baik lain kali. Dengan membiarkan mereka berpikir tentang apa yang terjadi, anak Anda akan belajar membuat pilihan yang lebih baik ketika situasi menjengkelkan lainnya terjadi.
Referensi:
https://extensionpublications.unl.edu/assets/html/g2287/build/g2287.htm
https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/understanding-behaviour/self-regulation
https://childmind.org/article/can-help-kids-self-regulation/
By: Salma Safira Sukma Ikhsani, S.Psi. dari BehaviorPALS
melatih, regulasi diri, emosi, anak
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Social Development / Tumbuh Kembang Sosial / Education / Pendidikan / Melatih Regulasi Diri Pada Anak
Comments