Manajemen Stres untuk Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus
Membesarkan anak berkebutuhan khusus memiliki tantangannya tersendiri yang seringkali mengakibatkan stres yang lebih tinggi pada keluarga. Orang tua dan seluruh anggota keluarga anak penyandang disabilitas cenderung merasa lebih tertekan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak mereka. Meski terkadang stres dapat bermanfaat dan berperan sebagai motivator, stres yang terlalu tinggi bisa menjadi terlalu sulit untuk diatasi yang kemudian dapat menyebabkan kesulitan bagi keluarga untuk menangani masalah sehari-hari.
Setiap anggota keluarga dapat merespon atau mengekspresikan stres mereka dengan berbagai cara. Meskipun demikian, mengelola stres dalam keluarga sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental setiap orang dalam keluarga Anda. Dengan mengelola stres, Anda juga akan merasa lebih bisa mengendalikan situasi keluarga Anda.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda dan keluarga lakukan jika keluarga Anda mengalami kesulitan untuk mengatasi stres:
- Bersikap positif, hal ini termasuk berpikir positif atau mempraktikkan self-talk yang positif. Mengubah pola pikir dan memiliki perasaan positif akan meningkatkan kemampuan Anda untuk menangani situasi stres dan mengurangi tingkat stres. Misalnya, daripada berpikir negatif bahwa Anda kurang dalam berusaha, pikirkan tentang berapa banyak hal yang telah Anda dan keluarga capai untuk sampai sejauh ini dan yakinkan diri Anda bahwa keluarga Anda akan mampu menghadapi tantangan lain di masa depan.
- Berbicara tentang kondisi anak Anda. Percakapan dalam keluarga Anda tentang diagnosis dan kondisi anak Anda sangatlah penting agar keluarga Anda dapat saling mendukung dengan lebih baik. Jika anak berkebutuhan khusus Anda memiliki saudara, jelaskan situasi keluarga Anda kepada mereka secara positif dan realistis. Anda juga dapat mendorong semua anggota keluarga, termasuk anak, untuk membagikan perasaan dan pikiran mereka kepada keluarga.
- Latihan pernafasan, hal ini dapat membantu Anda untuk tenang dan merasa lebih rileks ketika Anda berada dalam situasi menekan. Anda juga dapat berlatih meditasi atau mindfulness setiap pagi atau malam untuk membantu Anda merasa lebih positif sepanjang hari.
- Terorganisir, seperti menuliskan apa saja agenda Anda dalam satu hari lalu mengerjakannya satu per satu. Menjadi terorganisir dan fokus pada satu hal pada satu waktu dapat membantu Anda merasa lebih memiliki kendali terhadap hidup dan tingkat stres Anda sendiri.
- Luangkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan. Penting bagi Anda dan keluarga untuk memiliki waktu melakukan kegiatan yang disukai. Anda dapat meminta semua orang di keluarga Anda untuk membuat daftar hal-hal yang mereka sukai dan kemudian pilih satu aktivitas untuk dilakukan setiap minggu dari daftar tersebut sehingga semua orang dapat melakukan sesuatu yang mereka sukai dalam beberapa waktu sekali.
- Mempertahankan dan memodifikasi rutinitas keluarga. Rutinitas akan memberi keluarga Anda rasa saling memiliki dan memperkuat hubungan keluarga Anda. Memiliki rutinitas keluarga juga dapat membantu keluarga Anda menjadi lebih teratur. Namun, Anda harus dapat mengubah beberapa rutinitas keluarga Anda untuk menyesuaikan kebutuhan khusus anak Anda.
- Identifikasi dukungan dari keluarga besar dan teman. Anda dapat meminta bantuan dari keluarga besar dan teman terdekat untuk mendukung situasi keluarga Anda. Hal ini bisa sesederhana meminta mereka untuk mengasuh anak Anda selama beberapa jam atau meminta mereka untuk menjemput anak Anda dari sekolah. Hal ini juga bisa menjadi cara bagi Anda dan keluarga besar untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan bersenang-senang.
Manajemen stres tidak selalu mudah dan juga membutuhkan latihan. Apabila Anda dan keluarga merasa sangat kewalahan akibat stres, maka Anda dapat mencari bantuan profesional. Contohnya Anda dapat melakukan konsultasi individu, mengikuti terapi keluarga bersama, atau berpartisipasi dalam program pelatihan manajemen stres yang mana hal ini dapat lebih membantu Anda mengurangi stres dibanding tidak mendapatkan penanganan apapun.
Referensi:
Arif, A., Ashraf, F., & Nusrat, A. (2021). Stress and coping strategies in parents of children with special needs. Journal of the Pakistan Medical Association, 71(5), 1369-1371. http://doi.org/10.47391/JPMA.1069
López-Liria, R., Vargas-Muñoz,, E., Aguilar-Parra, J. M., Padilla-Góngora, D., Mañas-Rodriguez, M. A., & Rocamora-Pérez, P. (2020). Effectiveness of a training program in the management of stress for parents of disabled children. Journal of Child and Family Studies, 29, 964-977. https://doi.org/10.1007/s10826-019-01665-5
Managing stress when caring for your disabled child. (2022, May 17). Scope: Equality for Disabled People. Retrieved August 8, 2022 from https://www.scope.org.uk/advice-and-support/manage-stress-caring-for-disabled-child/#Talk-to-your-GP-if-you-need-help-click
Stress and stress management in families with autistic children. (2020, December 10). Raising Children Network Australia. Retrieved August 8, 2022 from https://raisingchildren.net.au/autism/communicating-relationships/family-relationships/family-stress-asd
Talking about your child’s disability. (2021, December 7). Raising Children Network Australia. Retrieved August 8, 2022 from https://raisingchildren.net.au/disability/family-life/communicating-relationships/talking-about-child-disability
Oleh: Salma Safira Sukma Ikhsani, S.Psi. dari BehaviorPALS Center
manajemen stres, keluarga, anak berkebutuhan khusus
Special Needs / Berkebutuhan Khusus / Marriage & Relationship / Hubungan Suami & Istri / Family / Keluarga / Manajemen Stres untuk Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus
Comments