Kenali 4 fungsi utama perilaku anak!
Setiap anak memiliki tingkah dan perilaku yang berbeda-beda. Perilaku merupakan sesuatu yang ditunjukan dan tampak. Perilaku tersebut berbagai macam bentuknya baik yang adaptif maupun perilaku yang kurang adaptif maupun perilaku bermasalah (problem behavior). Mengenali fungsi dari perilaku yang ditunjukan oleh anak akan membuat kita lebih paham apa yang diinginkan anak. Mengenali fungsi perilaku juga bermanfaat terutama karena terkadang anak sulit untuk mengatakannya. Mengingat anak sedang berada pada tahap perkembangan Bahasa. Bahkan memahami fungsi perilaku juga sangat penting terutama bagi orang tua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus.
Ingatlah bahwa semua perilaku memiliki tujuan. Penting untuk mengetahui mengapa anak terlibat dalam perilaku bermasalah sehingga Anda tahu bagaimana bereaksi terhadapnya. Menilai fungsi perilaku membantu kita mempelajari apa yang mereka dapatkan dari perilaku bermasalah itu. Kita ingin mengajari anak perilaku alternatif yang lebih tepat dibanding dengan menunjukan perilaku bermasalah.
Bagaimana Cara Menentukan Fungsi Perilaku?
Untuk mengetahui apa fungsi perilaku yang ditunjukan. Kita bisa menggunakan formula A-B-C. Penjelasan ABC adalah :
· Antecedent : What happens right before the behavior
· Behavior : The behavior itself
· Consequence What happens right after the behavior
Contohnya :
Anda menyuruh anak anda untuk membereskan mainan (Antecedent). Lalu anak anda mulai menangis dan berteriak (Behavior). Sehingga anda perlahan yang membereskan mainannya (Consequence).
Biasanya sebuah perilaku bermasalah mengikuti sebuah pola. Contohnya perilaku bermasalah akan muncul ketika anda mulai memberikan sebuah tugas dan lainnya. Atau terkadang problem behavior muncul tanpa adanya perintah. Maka penting untuk mengetahui apa fungsi perilakunya dengan menggunakan rumus ABC.
Secara umum, fungsi perilaku dibagi menjadi 4 fungsi besar yaitu :
Attention-Seeking Behaviour (Perilaku mencari perhatian)
Fungsi perilaku pertama ialah Attention (perhatian). Anak akan melakukan suatu perilaku untuk mendapatkan perhatian baik dari orang tuanya, orang dewasa, teman-temannya, saudaranya, maupun orang yang ada di sekitarnya. Perilaku untuk meminta perhatian ini ada yang secara baik dan juga ada yang memunculkan perilaku bermasalah
Perhatian tersebut mencakup ekspresi wajah yang terkejut, terengah-engah, teguran, interaksi verbal untuk mengalihkan perhatian atau menenangkan, serta perhatian fisik seperti pelukan atau dihampiri, dll
Contohnya ketika Anak melompat dari perosotan di taman karena hal tersebut mengakibatkan Anda bergegas menghampirinya untuk melarangnya melakukan hal tersebut.
Kita bisa mengajari anak cara yang lebih baik untuk mendapatkan perhatian daripada melakukan perilaku bermasalah.
Escape Behaviour (Perilaku Kabur)
Fungsi perilaku selanjutnya ialah escape (Kabur). Escape disini ialah anak kabur dari sebuah tugas atau perintah yang mereka tidak mau lakukan. Biasanya, fungsi perilaku ini juga akan memunculkan problem behavior.
Misalnya : Anak mulai menangis dan berbaring di tanah ketika Anda memintanya untuk mencuci tangannya, sesuatu yang tidak dia sukai
Tentu kita tidak bisa membiarkan anak kabur dan akhirya tidak mengerjakan tugasnya. Apalagi tugas ini sangat berkaitan dengan kebaikannya. Cara terbaik ialah terus ikuti dengan tugas yang diberikan walaupun anak memunculkan perilaku bermasalah. Anda juga mungkin perlu memberikan sedikit prompt pada saat anak melakukan tugasnya. Berikan banyak pujian ketika anak Anda mematuhi tugas (bahkan jika itu adalah sesuatu yang sangat kecil)!
Tentu kita bisa melatih dan mengajari anak untuk meminta break atau istirahat dari tugas. Bisa dengan verbal “break” atau gestur time “break”. Kita bisa ajari berdasarkan level pemahamannya.
Access to Tangible Item (Menginginkan Suatu Item)
Fungsi perilaku ketiga adalah tangible atau menginginkan akses dari suatu item. Fungsi perilaku ini juga akan memunculkan perilaku bermasalah jika anak belum bisa meminta dengan cara yang baik.
Misalnya, ketika Anda berbelanja bahan makanan dengan anak Anda dan dia meminta sebatang coklat. Anda mengatakan kepadanya "Tidak" dan dia mulai berteriak dan memukul kepalanya. Pembeli lain mulai menatap saat anak Anda semakin keras. Akhirnya, anda memberinya sebatang cokelat sehingga dia akan berhenti menangis dan memukul kepalanya.
Tindakan yang tepat ialah : Jangan memberi anak barang yang dia inginkan ketika dia terlibat dalam perilaku bermasalah.
Kita bisa mengajarkan untuk meminta item yang diinginkannya dengan cara yang baik. Misal dengan verbal maupun gestur. Sesuaikan dengan level pemahaman anak. Jika anak melakukan cara baik itu, berikan banyak pujian dan juga item yang ia inginkan.
Jika sesuatu yang diinginkan anak adalah hal yang tidak bisa kita berikan, maka tawarkan beberapa pilihan dan alternatif lain.
Automatic/Sensory Behavior (Sensori)
Fungsi terakhir ialah sebagai sensori. Anak anda berperilaku karena mengantarkan sensasi yang menyenangkan baginya. Perilaku otomatis atau sensori juga dilakukan karena untuk menghilangkan rasa sakit pada anak.
Tips: Perilaku ini terjadi apakah orang lain hadir atau tidak
Misalnya : Ketika anak anda merasakan sensasi gatal, ia mulai frustasi menggaruk tangannya
Jika kondisinya bertambah parah, kita bisa mencari pertolongan medis untuk menangani sensorik tersebut (dokter gigi, dokter mata, dokter, dll)
Lalu apa yang harus kita lakukan ketika keadaan anak seperti itu? Yang dapat kita lakukan ialah mengalihkan perilaku yang tidak pantas pada perilaku yang lebih baik. Atau bisa dibilang memiliki output sensorik yang sama. Misalkan Jika anak Anda bermain dengan ludahnya, berikan kesempatan di mana ia dapat bermain dengan sesuatu yang memiliki sensasi yang sama, tetapi itu lebih tepat (permainan air, busa, gel, dll)
Pujilah dan hadiahkan kepada anak Anda ketika mereka tidak terlibat dalam perilaku masalah
Oleh Salsabilatuzzahra Jaha .Psi dari BehaviorPALS Center
Sumber : Handout from KidsAbility.ca. https://www.kidsability.ca/uploads/Autism%20Services/AutismServices_FunctionsOfBehaviourHandout2.pdf
More references :
Alberto, P. & Troutman, A. (2003). Applied behaviour analysis for teachers (6th ed.). New Jersey: Merrill Prentice Hall.
Cooper, J. O., Heron, T. E., & Heward, W. L. (2007). Applied behavior analysis (2nd ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc. Fisher, W. W.,
Piazza, C. C., & Roan, H. S. (2014). Handbook of applied behavior analysis. New York, NY: The Guildford Press.
Anak, Perilaku, Fungsi
Pre-school 2 Years - 4 Years / 2 Tahun - 4 Tahun (Balita) / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Kenali 4 fungsi utama perilaku anak!
Comments