Ini yang Harus Dilakukan Ketika Anak Takut Ke Dokter Gigi

Ini yang Harus Dilakukan Ketika Anak Takut Ke Dokter Gigi
Ketakutan terhadap suatu hal adalah hal yang normal yang bisa dirasakan semua orang, termasuk anak-anak. Tidak sedikit anak yang takut dengan binatang tertentu, menemui orang baru atau bahkan takut disuntik, termasuk dokter gigi. Banyaknya bayangan negatif terkait dokter gigi membuat anak-anak merasa takut untuk bertemu dokter gigi, apalagi kalau itu adalah pertemuan untuk yang pertama kalinya. Ketakutan-ketakutan ini berasal dari kecemasan kondisi dental anak, atau tanpa sadar anak menyimpan memori dari banyaknya informasi negatif atau ancaman mengatasi kenakalan dengan suntikan.
Sebenarnya rasa takut mengunjungi dokter gigi pada anak-anak terbilang normal dan sebagai orang tua kita tak perlu khawatir dalam menghadapinya. Mengunjungi dokter gigi secara rutin dan berkala akan membuat rasa takut dan khawatir anak terhadap pemeriksaan gigi dan dokter gigi akan semakin berkurang. Tentu sebelum membawa anak kita rutin ke dokter gigi, kita sebagai orang tua secara serius perlu menangani pertemuan pertama si buah hati dengan dokter gigi.
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membiasakan anak dari usia sedini mungkin untuk memeriksakan giginya. Asosiasi Pediatri Gigi Amerika memberikan rekomendasi kepada orang tua untuk membawa si kecil ke dokter gigi enam bulan setelah gigi pertamanya tumbuh atau minimal usia anak satu tahun. Memulai memeriksakan gigi anak dari usia satu tahun tidak hanya dapat mengurangi rasa takut anak kepada dokter gigi, tetapi juga dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut si kecil terhadap gangguan yang mungkin akan muncul. Hal ini juga dapat membangun kepercayaan anak terhadap dokter gigi sedari kecil.
Sebagai orang tua, kita juga tetap harus positif dan tidak terlalu memaksakan kehendak kita terhadap anak untuk memeriksakan giginya ke dokter gigi. Hindari penggunaan kata ‘sakit’ jika berbicara tentang dokter gigi dan hindari menakut-nakuti anak bahwa kalau ke dokter akan disuntik dan rasanya sakit. Di rumah, kita juga bisa bermain peran dokter gigi dengan si kecil, agar anak semakin rileks dan semakin membuat gambaran terhadap anak bahwa mengunjungi dokter gigi dan memeriksakan gigi sebenarnya sangat menyenangkan.
Jangan lupa aspek yang paling penting bahwa kita sebagai orang tua harus menjadi panutan bagi anak. Bukan hanya meminta anak untuk memeriksakan giginya, tapi kita juga harus menunjukkan kepada si buah hati bahwa kita juga memeriksakan dan menjaga kebersihan mulut dan gigi kepada dokter. Tidak ada salahnya untuk memberikan hadiah kepada si kecil atas keberaniannya memeriksakan giginya ke dokter gigi, anda bisa membeli boneka baru atau mainan yang disukai anak atau bahkan mengunjungi tempat yang ia inginkan sepulang dari dokter gigi.
Hal yang perlu kita tanamkan dalam sanubari kita adalah tetap bersabar ketika kunjungan pertama anak ke dokter gigi tidak berjalan sesuai rencana. Biasanya anak akan lebih rileks dan merasa nyaman setelah kunjungan kedua atau ketiga, karena itulah penting artinya rutin mengajak anak kita ke dokter gigi. Si kecil akan mulai paham secara perlahan bahwa dokter gigi adalah teman yang baik dan bukannya musuh.
Mezia Dewi Pratiwi, S.Pd, dari BehaviorPals Center, Jakarta Selatan
Daftar Pustaka
https://www.halodoc.com/artikel/anak-takut-ke-dokter-gigi-ikuti-5-trik-ini
Anak-anak, takut, dokter gigi
Pre-school 2 Years - 4 Years / 2 Tahun - 4 Tahun (Balita) / General Health / Kesehatan Umum / Health / Kesehatan / Ini yang Harus Dilakukan Ketika Anak Takut Ke Dokter Gigi
Comments