Dari Benci Menjadi Cinta Matematika! Strategi untuk para orang tua agar anak mencintai matematika!
Kesulitan untuk mau belajar matematika menjadi hal lumrah yang sering ditemui orang tua. Bahkan, tidak sedikit anak yang sangat menghindari hingga membenci matematika itu sendiri. Padahal matematika menjadi salah satu kemampuan yang sangat penting. Kemampuan matenatika tidak hanya digunakan dalam perhitungan jumlah dan bilangan saja, namun dalam segi pengambilan keputusan, penyusunan strategi dan lain-lain. Orang tua menjadi bingung jika mengalami hal seperti ini. Padahal orang tua menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan anak. Berikut ini beberapa tips untuk orang tua dalam membuat anak menyukai matematika.
- Kamu adalah Guru Matematika!
Bila Anda tertarik dan mendorong belajar, Anda sikap mempengaruhi anak Anda keberhasilan pendidikan.
Pertama kali yang harus dilakukan adalah selalu tanamkan dalam diri bahwa kita adalah salah satu agen kesuksesan anak dalam belajar matematika. Artinya, kita juga menjadi guru bagi anak-anak kita. Tetap percaya bahwa kita bisa menolong anak untuk berhasil dalam matematika.
- · Jadilah Positif
Cobalah untuk tidak berbicara negatif tentang matematika. Jika seorang anak mendengar orang tua yang menjadi panutannya berkata, "Saya bukan orang matematika," atau "Saya tidak pernah menggunakan matematika," Mereka akan memaknainya bahwa hanya orang-orang tertentu yang dapat berhasil belajar matematika dan juga matematika itu tidak penting. Ketika seorang anak percaya bahwa hanya orang-orang khusus yang lahir dengan "gen matematika" atau bahwa matematika di sekolah tidak terlalu penting dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak akan terbuka untuk belajar. Semakin sering anak-anak mendengar komentar buruk, semakin mengakar ketidaksukaan mereka terhadap matematika
- Hindari Kecemasan Matematika
Setiap kali Anda menceritakan kisah-kisah tentang seorang guru matematika yang galak atau ketika tes matematika yang gagal, secara perlahan anda menanam bibit kecemasan matematika pada anak Anda. Perasaan tegang atau khawatir akan mengganggu kemampuan matematika anak di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari, dan terbukti sebagai penyebab dari prestasi rendah. Kecemasan matematika awal pada anak-anak layaknya bola salju yang akan terus membesar dari waktu ke waktu. Murid yang sangat cemas tentang matematika cenderung menjadi remaja dan dewasa muda yang menghindari kursus matematika dan pilihan karir terkait matematika
- Jangan Gunakan Jalan Pintas
Ketika Anda melihat anak Anda menggunakan strategi yang tidak dikenal untuk menambahkan angka-angka, cobalah untuk tidak menginterupsinya dan mengatakan, "sini, Ibu tunjukan cara mudah/cepatnya ya!." Tanggapan ini dapat merusak instruksi guru, yang didasarkan pada prinsip-prinsip perkembangan matematika anak-anak. Ini juga mungkin membingungkan anak Anda jika mereka tidak berada pada tahap perkembangn yang tepat dari perjalanan belajar matematika mereka untuk memahami jalan pintas atau "trik" Anda.
- Miliki Cita-cita yang tinggi!
Tetaplah memiliki tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai anak. Jika Anda memiliki harapan yang tinggi untuk anak Anda, Anda lebih cenderung menetapkan standar tinggi untuk sekolah anak Anda. Anda akan melihat kualitas sekolah dan pelajarannya. Pada gilirannya, mereka akan lebih cenderung menularkan nilai-nilai berprestasi di sekolah dan menetapkan standar tinggi untuk pembelajaran anak-anak.
- Kita Bisa Lakukan Matematika Seperti Game!
Ini juga salah satu cara jitu dalam membuat anak mencintai matematika. Matematika bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari! Kita dapat mengatur matematika layaknya sebuah game yang menyenangkan. Kita dapat mengajarkan konsep matematika melalui permain seperti domino, connect, dino math tracks dll. Selain mainan, kita juga dapat melakukan matematika pada tontonan televisi tayangan Pendidikan dll. Kita juga dapat mengajarkan pada anak bahwa menyelesaikan matematika layaknya seperti kita bermain puzzle. Bisa juga kita mencoba puzzle sudoku dll. Atau kita bisa menerapkannya pada beberapa permainan online. Ternyata game online mendorong anak untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Cara berpikir ini juga merupakan salah satu cara berpikir matematis.
Berpikir positif pada matematika dan mengaitkan matematika pada kehidupan sehari-hari anak juga akan membantu anak dalam meningkatkan motivasi mereka dalam mempelajari matematika. Sikap orang tua akan memainkan peranan penting dalam kesuksesan belajar matematika. Dengan mengetahui kiat-kiat diatas diharapkan para orang tua akan lebih sadar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh Salsabilatuzzahra Jaha S.Psi dari BehaviorPALS Center
Sumber: CODE (2015). Inspiring Your Child to Love Math. Ontario: Council of Ontario Directors of Education. https://www.parentengagementmatters.ca/downloads/inspiring-your-child-to-learn-and-love-math/doc/en/module01_resource_guide_2015-09-21.pdf
Strategi, Belajar, Matematika, Orang Tua
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Counting / Berhitung / Education / Pendidikan / Dari Benci Menjadi Cinta Matematika! Strategi untuk para orang tua agar anak mencintai matematika!
Comments