Cara Menguasai Cerita Pengantar Tidur
Cerita pengantar tidur telah dikaitkan dengan berbagai hasil positif dalam perkembangan anak, termasuk perolehan kosa kata dan bahasa, menurunkan tingkat stres, dan meningkatkan keterampilan logika. Cerita pengantar tidur juga berfungsi sebagai cara untuk membuat anak-anak tidur serta peluang untuk waktu berkualitas anak dan orang tua. Kegiatan membaca dan buku penting untuk dikaitkan dengan kegembiraan dan kehangatan bagi anak-anak agar mendapatkan hasil positif dari sebuah cerita.
Namun, tidak semua orang tua ahli dalam bercerita, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti agar pandai dalam bercerita sebelum tidur:
1. Persiapkan mereka untuk tidur terlebih dahulu
Sebelum Anda memulai cerita pengantar tidur, persiapkan anak Anda untuk tidur terlebih dahulu, seperti memakaikan piyama dan menyikat gigi. Dengan cara ini mereka akan siap untuk langsung tidur saat cerita selesai. Sambil bersiap-siap, Anda bisa bertanya kepada anak Anda cerita apa yang ingin mereka dengar atau buku apa yang ingin mereka baca bersama Anda. Ini akan membantu meningkatkan semangat mereka untuk mendengarkan ceritanya nanti.
2. Pilih cerita yang tepat
Penting untuk memilih cerita atau buku berdasarkan apa yang diinginkan anak Anda. Namun, Anda juga dapat menyesuaikannya berdasarkan apa yang penting untuk pembelajaran dan pengalaman mereka. Misalnya, buku berwarna dan bertekstur serta cerita dengan sajak dan pengulangan baik untuk bayi dan balita. Anda juga dapat mencari buku dengan berbagai kata untuk meningkatkan kosa kata mereka.
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan
Duduk dekat atau berbaring di samping anak Anda adalah salah satu cara untuk membuat anak Anda nyaman karena banyak anak suka meringkuk bersama orang tuanya. Menjadi dekat dan dapat mendengarkan suara Anda dapat menenangkan anak Anda dan membuat mereka merasa aman. Anda juga dapat mengenakan selimut favorit mereka dan meletakkan boneka binatang favorit mereka di dekatnya.
4. Tunjukkan beberapa aksi
Penggunaan bahasa tubuh, gerak tubuh, suara lucu, kontak mata, dan ekspresi wajah menambah unsur fisik pada cerita yang membuat keseluruhan aktivitas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Misalnya, Anda dapat menunjukkan seberapa besar atau kecil sesuatu dengan tangan Anda, desirkan tangan Anda untuk menirukan sesuatu yang melaju kencang, ketuk benda untuk menirukan ketukan di pintu, atau menirukan suara binatang.
5. Mengajak partisipasi
Penting untuk melibatkan anak-anak Anda dalam keseluruhan proses semuda apapun mereka. Untuk balita, Anda bisa mulai mendorong partisipasi mereka dengan membiarkan mereka membalik halaman buku sendiri. Saat anak Anda sudah cukup besar, Anda dapat meminta mereka untuk memilih buku atau cerita mana yang ingin mereka dengar, lalu ajukan pertanyaan atau komentar tentang cerita tersebut. Dalam mendongeng, Anda dapat menyesuaikan alur cerita atau karakter berdasarkan permintaan anak Anda dan membiarkan mereka mengisi bagian cerita yang kosong. Ini juga berguna jika Anda kehabisan ide. Misalnya, jika mereka ingin karakter jahat dalam cerita adalah laba-laba, bukan beruang, maka Anda dapat mengubahnya. Menggunakan nama anak Anda dalam cerita juga akan meningkatkan antusiasme mereka.
6. Lakukan keduanya; membaca buku dan mendongeng (storytelling)
Storytelling memberi Anda kebebasan bercerita, tetapi seharusnya hanya berfungsi sebagai pelengkap bacaan, bukan pengganti. Membaca buku memegang peran penting dalam kosa kata dan penguasaan bahasa karena buku biasanya memiliki variasi kata yang lebih banyak untuk dipelajari anak-anak. Sebaliknya, mendongeng yang tidak melibatkan ilustrasi untuk merepresentasikan cerita yang ada akan menuntut anak untuk membayangkannya sendiri, sehingga baik untuk imajinasi. Dengan beralih antara membaca dan mendengarkan cerita, anak Anda akan memiliki pemahaman bahasa dan cerita yang lebih baik.
7. Jadikan rutinitas
Membuat cerita pengantar tidur sebagai bagian dari rutinitas tidur anak Anda akan membantu memberi mereka sinyal bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri malam dan tidur. Ini juga akan memberikan konsistensi dan kepastian yang nyaman dan aman bagi sebagian besar anak. Melanjutkan rutinitas ini hingga masa remaja akan tetap bermanfaat karena buku akan lebih memungkinkan untuk memaparkan anak pada kata-kata dan pengetahuan baru. Buku juga akan membantu membuka dan mengajarkan topik yang sulit, seperti duka dan trauma.
Referensi:
BookTrust. (n.d.). 7 top tips to master bedtime reading. Penguin Books UK. Retrieved January 8, 2023 from https://www.penguin.co.uk/articles/childrens-article/tips-to-master-bedtime-reading-from-the-booktrust
Oklahoma's Glenpool Fire Department Dads. (2005, October 5). The brainy benefits of bedtime stories. Parents. https://www.parents.com/fun/entertainment/books/the-brainy-benefits-of-bedtime-stories/
Schwarz, K. (2018). Why bedtime stories are so important. Kidspot. https://www.kidspot.com.au/features/v3/nd-393/why-bedtime-stories-are-so-important/
Underwood, P. L. (2020, October 8). How to tell a great bedtime story. The New York Times. https://www.nytimes.com/2020/10/08/parenting/bedtime-stories-for-kids.html
By: Salma Safira Sukma Ikhsani, S.Psi. dari BehaviorPALS
cara, cerita, tidur, bedtime story, anak
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Cara Menguasai Cerita Pengantar Tidur
Comments