Cara Membangun Perpustakaan Di Rumah untuk Anak
Kalau mata adalah jendela dari jiwa seseorang, maka buku adalah jendela dari pikiran seseorang. Apa yang kita baca sepanjang hidup kita menjadi salah satu hal yang dapat mencerminkan diri kita atau bahkan membentuk diri kita. Kita diperkenalkan oleh buku fisik ketika kita mulai dapat membaca, dan lambat laun, kita mulai mengenal berbagai macam media dalam membaca, seperti koran, smartphone, dan komputer.
Mungkin kita tidak menyadarinya, tetapi kedua orang tua kita pernah membacakan cerita-cerita dari buku-buku dongeng saat kita masih kecil. Memang, tidak semua orang tua terus melakukan tradisi membacakan cerita saat anaknya beranjak dewasa, tetapi rasa ingin tahu anak dapat diasah melalui cara lain, yang mungkin kita akan bahas pada artikel selanjutnya.
Memiliki buku-buku bacaan dirumah sudah banyak terbukti memiliki efek positif bagi anak. Rata-rata keluarga di Amerika Serikat memiliki 114 buku dalam rumah mereka, dan studi oleh Sikora, Evans, dan Kelley (2019), menemukan bahwa anak yang tumbuh dengan memiliki perpustakaan rumah dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerik, dan pemecahan masalah teknologi anak ketika dewasa bahkan melebihi anak yang tumbuh dengan mengandalkan pekerjaan ataupun gelar pendidikan dari kedua orang tuanya.
Lalu pertanyaan yang sering muncul adalah, mengapa kita perlu membuat perpustakaan rumah sementara buku digital sudah tersedia di berbagai media? Untuk pertanyaan ini, memang setiap orang tua memiliki preferensi masing-masing. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi dan gadget sudah menjadi bagian dari hidup kita dan bahkan hidup anak-anak kita, terlebih anak-anak baru saja melewati masa pandemik yang mengharuskan mereka bergelut dengan teknologi untuk keseharian mereka dalam belajar, bermain, dan membaca. Namun, pemberian buku fisik kepada anak masih memiliki efek yang lebih kuat dan positif daripada membaca buku secara digital. Munzer dkk (2021) menemukan bahwa anak-anak yang diberikan bacaan dengan buku fisik memiliki komunikasi timbal-balik dengan orang tuanya lebih banyak dibanding anak-anak yang diberikan bacaan melalui tablet, singkatnya, anak-anak yang sering dibacakan buku fisik, memiliki komunikasi yang lebih baik dan terjadinya komunikasi timbal balik dengan orang tuanya, Munzer dkk (2021) juga menambahkan dalam penemuannya, bahwa anak-anak juga akan memiliki regulasi emosi yang lebih baik.
Lalu, bagaimana kita membangun perpustakaan rumah untuk anak kita? Sebelum kita mulai membangun, alangkah baiknya jika kita juga mengakui keadaan finansial kita, membangun perpustakaan di rumah, butuh dana, dan juga waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kita bisa membuat perpustakaan rumah sedikit-demi-sedikit seiring berjalannya waktu. Berikut beberapa tips untuk membangun perpustakaan rumah untuk anak anda:
1. Ketahui Apa Mau Anda dan Anak Anda
Setiap anak dan orang tuanya pasti memiliki keinginan yang berbeda, oleh karena itu, ada baiknya jika kita juga melibatkan anak dalam pengambilan keputusan dalam membangun perpustakaan rumah untuk anak anda. Dan Anda bisa menjadikan proyek ini sebagai salah satu cara mendekatkan diri anda dengan anak juga loh!
2. Membuat Daftar Buku yang ingin dimiliki
Karena kita membangun perpustakaan rumah sedikit-demi-sedikit, maka alangkah baiknya jika kita membuat daftar buku yang ingin dimiliki agar kita tidak lupa dan juga bisa menjaga kita dari keinginan-keinginan dalam membeli hal-hal lain yang tidak begitu berguna.
3. Variasikan Genre Buku
Tujuan dari memvariasikan genre buku adalah agar anak belajar mengembangkan pengetahuan dan imajinasi mereka. Semakin banyak genre buku yang mereka miliki, akan semakin luas pengetahuan dan imajinasi anak!
4. Mengajarkan Anak untuk Menjaga Buku
Buku, sama seperti hal lainnya adalah objek kepemilikan yang perlu kita jaga juga, karena dapat rusak seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, kita dapat mengajarkan anak untuk menjaga buku yang mereka miliki dengan baik, misalnya dengan membungkusnya dengan plastik buku, dan mengembalikan kembali ke rak buku setelah digunakan.
Ditulis Oleh: Dinda Akzenta
Refrensi:
Bernan, R. (2022, April 19). A Home Library can have a powerful effect on children. Big Think. Retrieved May 15, 2022, from https://bigthink.com/the-present/mind-brain-home-library-benefits/
Children's Book Council. (n.d.). How to Build A Home Library. https://ptaourchildren.org . Retrieved from https://ptaourchildren.org/building-a-home-library/
Munzer et al. 2021. Parent Verbalizations and Toddler Responses with Touchscreen Tablet Nursery Rhyme Apps. PEDIATRICS Volume 148, number 6, December 2021:e2021049964. Retrieved from https://doi.org/10.1542/peds.2021-049964.
Sikora, J, M.D.R. Evans, and J. Kelley. 2019. Scholarly culture: How books in adolescence enhance adult literacy, numeracy and technology skills in 31 societies. Social Science Research: Volume 77, 2019, Pages 1-15, ISSN 0049-089X. Retrieved from https://doi.org/10.1016/j.ssresearch.2018.10.003.
Membaca, parenting, reading, development, library, books, buku, perpustakaan
Newborn 0 - 6 Months / Newborn 0 - 6 Bulan / Reading / Membaca / Education / Pendidikan / Cara Membangun Perpustakaan Di Rumah untuk Anak
Comments