Bagaimana Orang Jepang Mengajarkan Pendidikan Karakter?
Sebagaimana kita ketahui, sangat penting untuk kita meninjau perkembangan anak baik dari segi kognitif, biologis maupun sosial. Kemampuan kognitif seperti bidang akademis, Biologis pada perkembangan fisik anak serta kemampuan sosial dimana anak dapat masuk pada lingkungan sosialnya. Seringkali orang tua lebih memfokuskan pada akademis dan biologis anak dibanding kemampuan sosialnya. Padahal hal ini yang paling penting agar anak dapat berperilaku baik dan sesuai dengan nilai moral yang berlaku. Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita ketahui pengertian nilai moral.
Apa itu nilai moral dan Pendidikan karakter?
Nilai-nilai moral adalah fondasi atau dasar dalam kehidupan seseorang yang ditanamkan sejak usia dini. Moral adalah pandangan baik dan buruk, benar dan salah, apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Berperilaku sesuai dengan Nilai moral harus dilakukan untuk menjalani hidup. Berperilaku sesuai dengan moral juga menjaga anak kita dari perilaku yang mengganggu. Penanaman nilai moral ini bisa didapatkan melalui Pendidikan karakter. Anak-anak sudah sepatutnya mendapatkan Pendidikan karakter. Pendidikan karakter bisa didapatkan dengan melalui 2 cara yaitu pendidikan karakter dalam keluarga dan juga pengaturan pendidikan karakter di sekolah. Di Sekolah, tidak hanya diajarkan mengenai mata pelajaran seperti matematika, bahasa, seni namun juga harus juga mengajarkan pendidikan karakter pada anak muridnya. Tidak lupa juga pentingnya peran orang tua untuk membentuk karakter anak. Harus ada kerja sama pada kedua pihak ini agar dapat melaksanakan karakter baik pada anak. Lalu, apa pentingnya Pendidikan karakter?
Mengapa Pendidikan Karakter penting?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendidikan karakter penting untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan di kalangan anak. Hal-hal yang tidak diinginkan biasanya berasal dari perilaku negatif anak. Contohnya seperti perilaku curang, mencuri, menipu, berkelahi dan perilaku lainnya. Hal ini adalah perilaku yang sangat dihindari karena akan menyebabkan kerugian pada orang lain. Kebanyakan orang tua lebih menuntut anak untuk mendapatkan nilai dan peringkat terbaik di kelas dibanding dengan perkembangan moralnya. Karena hal ini, terkadang anak akan mencari alternatif yang mudah sehingga mereka akan tidak jujur. Hal ini sangat merugikan sekali. Jadi apalah gunanya ilmu jika pengetahuan tinggi pun masih merugikan orang lain.
Pendidikan Karakter Ala Negara Jepang
Sering kali kita mendengar Jepang merupakan negara yang memiliki warga yang sangat patuh pada peraturan. Perilaku patuh ini sangat menguntungkan karena akan mendatangkan ketentraman antar masyarakat. Lalu, Bagaimana negara jepang dapat membangun budaya patuh seperti itu?
Budaya di Jepang memegang peranan yang sangat besar dalam proses penanaman moral atau karakter pada diri seorang anak. Keluarga, khususnya ibu memiliki andil yang sangat besar untuk mendidik seorang anak. Di Jepang, Ibu memiliki peranan besar dalam mendidik karakter anak. Terdapat istilah Kyoiku Mama yang memiliki makna bahwa seorang ibu tidak akan pernah berhenti untuk terus mendorong anak-anaknya untuk belajar dan menciptakan keseimbangan. Lebih lanjut, di jepang sendiri terdapat beberapa hal yang mungkin terlihat sangat remeh dilakukan, namun hal tersebut menjadi cara untuk menanamkan pendidikan karakter di Jepang
1) Post It Ucapan Terima Kasih (Arigatou Posuto Itto)
Tempelan-tempelan semacam ini biasanya digunakan dengan maksud untuk mengucapkan terima kasih kepada teman yang telah meminjami pulpen atau telah membagi bekal yang dimiliki. Meskipun terlihat sebagai sesuatu yang sepele, namun hal kecil ini mengajarkan kepada anak-anak atau masyarakat untuk tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita.
2) Peta Keamanan Lingkungan
Disebut dengan Chiiki Anzen Mappu. Konsep ini diajarkan di sekolah yang ada di Jepang untuk mendidik para siswa agar peduli dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Peta tersebut merupakan karya para siswa dengan maksud untuk mengingatkan kepada masyarakat yang melihatnya bahwa misalnya di suatu jalan terdapat banyak tikungan sehingga setiap orang dapat berhati-hati.
3) Mendidik Gotong Royong
Jenis Pendidikan ini biasanya dalam bentuk pembagian jadwal piket untuk membersihkan kelas dimana jadwal tersebut tertempel di dinding.
4) Mendidik untuk Selalu Memiliki Tujuan
Caranya dengan anak diajarkan membuat target-target dari para siswa yang ditulis di bawah foto siswa tersebut. Target tersebut berupa target-target sederhana, misalnya target untuk bangun pagi, tidak terlambat ke sekolah, dan lain sebagainya. Target tersebut juga dapat berupa target bulanan ataupun target tahunan.
5) Koran yang Ditulis Tangan (Tegaki Shinbun)
Dimana koran ini dibuat oleh para siswa dengan desain atau layout yang menarik.
6) Mengasah Empati
Salah satu atu bentuknya adalah dengan tidak memberikan pidato yang panjang lebar dan membosankan kepada para siswa. Sehingga mereka dapat membangun empati dan memperdulikan orang lain.
Dengan membiasakan diri atau mengajarkan hal-hal di atas, anak-anak diajarkan untuk memiliki etos kerja yang tinggi, taat pada peraturan, disiplin, serta memiliki kreativitas yang tinggi. Walaupun hal tersebut dapat dibilang remeh dan sederhana, ternyata memiliki efek yang besar pada masa depan anak. Perkembangan sosial anak pun terasah dan anak akan siap masuk dalam dunia sosial.
oleh Salsabilatuzzahra Jaha S.Psi dari BehaviorPALS center
Daftar Pustaka
Haryono, S. E., Muntomimah, S., & Eva, N. (2020). Planting Values through Character Education for Early Childhood. KnE Social Sciences, 97-108.
Syamsurrijal, A. (2018). Menilik Pendidikan Karakter Di Berbagai Negara (Studi Multi Situs Di Indonesia, Singapura Dan Jepang). Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman, 8(2), 206-214.
pendidikan karakter negara jepang
Pre-school 2 Years - 4 Years / 2 Tahun - 4 Tahun (Balita) / Social Development / Tumbuh Kembang Sosial / Education / Pendidikan / Bagaimana Orang Jepang Mengajarkan Pendidikan Karakter?
Comments