Apa yang Harus Kulakukan Jika Anakku di Bully?
Tidak ada orang tua yang ingin anaknya menjadi bahan candaan dari anak lain di sekolah, apalagi jika dilakukan setiap hari. Bully memang menjadi hal yang rentan terjadi, khususnya di usia pra-remaja hingga remaja akhir. Hal ini pasti dilakukan setiap hari dengan intensi untuk menyakiti orang lain.
Lalu jika anak kita yang menjadi korbannya? Apa hal tepat yang harus kita lakukan sebagai orang tua?
Berikan validasi atas perasaan yang dirasakan
Penting bagi orang tua untuk tidak langsung memberikan cap atau komentar tertentu mengenai bully yang terjadi. Misalnya, hindari kata-kata seperti “mama cari orangnya ya!” namun tetap dia dan berusaha untuk mendengarkan terlebih dahulu cerita dari anak anda. Sampingkan perasaan anda dan dengarkan secara aktif apapun yang disampaikan oleh anak anda. Berikan validasi seperti “kamu nggak nyaman banget pasti ya, ini nggak salah kamu kok” untuk memberikan rasa aman bagi anak agar lebih terbuka.
Selain validasi atas perasaan dari anak, berikan pula pengertian pada anak bahwa memang tidak semua orang akan bersikap baik pada kita. Ingatkan bahwa menjadi target bully bukanlah hal yang membuat mereka lemah, namun orang yang melakukan bully-lah yang lemah.
Bangun keterampilan untuk bisa melawan pelaku bully
Apa yang bisa orang tua lakukan adalah dengan membantu anak untuk belajar memberikan respon yang tepat dan cepat saat menjadi korban bully. Orang tua bisa melakukan role-play scenario bullying yang biasanya terjadi di sekolah. Latihan bentuk respon yang diinginkan pada anak. Mulai dari suara, badan, dan wajah yang bisa membuat anak melakukannya ketika berada di sekolah
Tidak hanya keterampilan saat menjadi korban bully, latih anak anda juga untuk tidak membiarkan bullying menjadi hal yang mendominasi hari-hari mereka. Ajak anak anda untuk mengembangkan kemampuannya di bidang lain seperti bela diri, musik, tari, atau lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak
Berkoordinasi dengan sekolah
Sebelum koordinasi dengan sekolah, orang tua juga perlu untuk mengendalikan respon emosi saat hendak berkomunikasi dengan pihak sekolah. Kumpulkan berbagai bukti yang dapat memberikan penjelasan dan gambaran perilaku bullying yang terjadi pada anak di sekolah. Pihak sekolah perlu untuk mengetahui apa yang terjadi dan seberapa intense perilaku tersebut. Buat jadwal pertemuan dengan pihak sekolah dan pastikan bahwa ada data valid yang dibawa saat pertemuan.
Orang tua juga perlu menekankan bahwa akan bekerja sama dengan pihak sekolah dalam menangani bullying yang terjadi di sekolah. Hal ini menjadi penting untuk guru dan semua pihak bisa bekerja sama menangani permasalahan tersebut.
Kelola perasaan anda
Orang tua pasti akan merasa marah, kesal, bersalah, dan tidak berdaya bahwa anak anda menjadi korban bully. Hal pertama yang bisa membantu anda adalah ingatan saat menjadi anak kecil, hal apa yang paling anda butuhkan jika mengalami hal serupa? Pastinya dukungan emosional. Jangan bereaksi sebelum anda menenangkan diri terlebih dahulu. Jangan merasa gagal atau marah jika anak anda ingin berbicara dengan orang dewasa selain anda. Berikan apresiasi pada anak jika sudah mau terbuka dan berikan ruang bagi anak untuk bisa berbicara pada siapa saja saat ia butuh.
Memiliki anak yang menghadapi tantangan bully di sekolah memang terasa menyebalkan. Namun orang tua juga bisa membuat anak menjadi lebih aman dan tenang dengan tiga cara diatas.
Referensi
If your child is being bullied. Family Lives. (n.d.). Retrieved February 15, 2023, from https://www.familylives.org.uk/advice/bullying/advice-for-parents/what-to-do-if-your-child-is-being-bullied
Stives, K. L., May, D. C., Pilkinton, M., Bethel, C. L., & Eakin, D. K. (2019). Strategies to combat bullying: Parental responses to bullies, bystanders, and victims. Youth & Society, 51(3), 358-376.
Oleh Sarah Aurelia Saragih S.Psi from BehaviorPALS Center
Bully, pengasuhan, orang tua, anak korban bully
Children 4 Years - 6 Years / 4 Tahun - 6 Tahun / Parenting / Pola Asuh / Family / Keluarga / Apa yang Harus Kulakukan Jika Anakku di Bully?
Comments