Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Expressive Language Anak!
Komunikasi menjadi kemampuan yang sangat penting untuk tiap individu. Secara garis besar kemampuan komunikasi terbagi menjadi 2 yaitu receptive dan expressive language. Receptive adalah bagaimana informasi (gesture, kalimat, kata ataupun tulisan) dapat diterima. Expressive adalah bagaimana pesan atau informasi (gesture, kalimat, kata ataupun tulisan) dapat tersampaikan. 2 kemampuan komunikasi ini perlu dibangun sedari kecil agar individu dapat memiliki komunikasi yang baik.
Expressive language penting dibangun sedari dini agar anak dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan. Selain itu, dengan bisa mengekspresikan ke orang lain maka akan terjalin komunikasi yang baik sehingga meminimalisir terjadinya kesalahpahaman. Para orang tua dapat melakukan aktivitas bermain untuk bersama anak untuk meningkatkan skill expressive language anak. Ketika bermain, anak akan merasakan kesenangan sambil belajar. Hampir seluruh mainan yang ada di rumah dapat digunakan untuk melatih expressive language anak. Berikut ini aktivitas bermain yang dapat dilakukan orang tua untuk melatih expressive language anak adalah :
1.Buku tanpa teks
Buku memiliki banyak manfaat terutama dalam perkembangan bahasa anak. Anda bisa menggunakan buku cerita yang ada di rumah. Contohnya buku tanpa teks yang hanya memuat gambar-gambar saja. Buku ini sangat bagus untuk mengembangkan imajinasi dan ekspresif anak. Anda bisa menggunakan waktu anda untuk melihat buku tersebut bersama, Anda bisa mengembangkan skill bahasa dengan cara bertanya hal yang ada di buku. Seperti “ini apa?” “dia siapa?” “warnanya apa?”. Anda juga bisa memperluas jawaban anak anda seperti “iya betul itu kucing, kucingnya warna hitam sedang naik pohon”. Selama membaca, anda juga bisa mengembangkan bahasa anak dengan memperbanyak label dan komentar tentang apa yang ada di buku.
2. Buku teks sederhana
Selain buku tanpa gambar, buku dengan teks sederhana juga sangat baik untuk membangun kemampuan bahasa ekspresif anak. Kita bisa melakukan hal yang ketika membaca buku bersama anak. Namun untuk buku teks ini kita bisa menanyakan anak dengan pertanyaan terbuka. Dengan mengajukan pertanyaan terbuka akan memunculkan jawaban yang lebih bervariatif. Misalnya “apa yang orang itu lakukan?” “kira-kira bagaimana perasaannya?” “menurutmu ceritanya bagaimana?”. Hindarilah memberikan pertanyaan dengan jawaban satu kata.
3. Bermain dengan Playdough
Playdough dapat digunakan sebagai media mengembangkan bahasa dan imajinasi anak. Playdough dapat kita kreasikan sebebas mungkin. Kita dapat mengkreasikan bentuk playdough menjadi bentuk binatang, buah, dan lain sebagainya. Anda dapat menyediakan roller, cetakan dan pemotong atau alat apapun yang sekiranya dapat membantu anak untuk membuat bentuk playdough. Biarkan anak anda mengekspresikan apa yang mereka ingin buat. Secara tidak langsung, playdough menjadi media ekspresif mereka. Dalam bermain, kita juga menggunakan kesempatan ini untuk anak mengekspresikan untuk meminta sesuatu. Seperti “aku mau…. “ dan “aku butuh….
4. Gelembung
Hampir semua anak menyukai bermain gelembung. Gelembung adalah alat yang hebat untuk digunakan dengan anak kecil. Saat bermain gelembung, kita dapat mengembankan bahasa ekspresif anak lewat bergantian. Pada kesempatan ini, anda juga bisa mengajarkan anak anda untuk bilang “giliranku” atau membuat ia meminta anda meniupkan gelembung lebih banyak “lebih banyak lagi..”
5. Mainan Hewan
Bermain dengan animal toys juga baik untuk perkembangan imajinasi dan bahasa ekspresif anak. Anda bisa menggunakan mainan hewan untuk permainan pura-pura. Kesempatan ini bisa anda gunakan untuk mereka meminta “aku mau hewan ini…: atau “ambilkan aku hewan ini…” Lalu anda dapat menanyakan pertanyaan terbuka seperti “apa yang sedang kamu buat?” atau “Ceritakan apa yang hewan-hewan sedang lakukan”. Selain itu, anda juga dapat menyisipkan pelajaran mengenai suara-suara hewan agar sesi bermain menjadi lebih menyenangkan.
6. Ser kereta dan mainan mobil
Mainan kendaraan juga bisa digunakan sama seperti mainan hewan digunakan. Untuk permainan mobil atau kereta anda bisa mengajarkan kata adjective seperti naik, turun, kencang dan pelan. Anda bisa membuat anak anda meminta “melajukan mobilnya lebih kencang” dan lain-lain. Terkadang permainan mobil dan kereta juga dilengkapi dengan track yang dapat menambah keseruan bermain. Kesempatan ini juga bisa anda manfaatkan untuk mereka meminta “pasangkan relnya” atau “siap-siap… mulai!”
7. Dress up play
Dress Up play atau permainan berdandan termasuk pada permainan berpura-pura. Ketika bermain ini, anak akan menggunakan imajinasinya dan mengekspresikan melalui pakaian yang ingin mereka kenakan. Anda dapat meminta anak Anda mengungkapkan apa yang ingin mereka kenakan atau apa yang mereka ingin Anda kenakan. Ajukan pertanyaan terbuka atau imajinatif seperti, "Ke mana kita harus pergi sekarang karena kita sudah berdandan?" atau "Siapa kita?"
8. Cooking Play
Permainan masak-masakan juga merupakan permainan berpura-pura. Anak Anda dapat berpura-pura sedang memasak atau menyajikan makanan untuk Anda. Mintalah mereka menanyakan apa yang ingin Anda makan, atau mengungkapkan apa yang mereka masak dan bagaimana, dan kepada siapa mereka menyajikannya. Selain itu, anda juga bisa menambah karakter lain dengan menggunakan boneka. Mintalah anak-anak memberi makan boneka itu dan beri tahu, “Kasih makan bonekanya” atau “Boneka mau makan apel”. Anda juga dapat berpura-pura sebagai pelanggan yang bisa suka atau tidak menyukai makanan mereka dengan nada yang bercanda.
Itulah tadi beberapa sedikit contoh kegiatan bermain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak. Sebenarnya, kita bisa memanfaatkan segala kegiatan untuk belajar dengan anak. Perlahan-lahan pasti akan berkembang kemampuannya! Semoga artikel ini dapat membantu!
Oleh Salsabilatuzzahra Jaha S.Psi dari BehaviorPALS Center
Sumber : A Parent Handbook by CPAS (Cerebral Palsy Alliance Singapore) Speech and Language Pathology Department.
https://cpas.org.sg/wp-content/uploads/2020/11/SLPbook_60ppA5_SPREAD_FALr.pdf
Bahasa, keterampilan, verbal, bicara, anak
Baby 6 Months - 18 Months / Bayi 6 - 18 Bulan / Psychological Development / Tumbuh Kembang Psikologis / Education / Pendidikan / Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Expressive Language Anak!
Comments