3 Manfaat Jitu Sensory Book untuk Bayi
Parents, tahu nggak sih kalau bayi mulai usia 6-18 bulan sangat membutuhkan stimulasi berupa sensori untuk menunjang perkembangannya. Banyak sekali media yang bisa digunakan untuk membuat si kecil bisa berkembang lebih baik. Tidak hanya dari suara orang tua, stimulasi untuk sensori anak bisa menggunakan barang-barang yang ada di sekitarnya, lho! Salah satu contohnya adalah dengan sensory book!
Si kecil pasti memulai proses belajarnya lewat panca inderanya. Sensory book bisa menjadi media yang digunakan oleh parents untuk menstimulasi seluruh inderanya. Sensory book yang sudah banyak dijual secara online bisa dengan mudah parents dapatkan. Bahannya yang aman dan nyaman untuk dipegang oleh anak bisa membuat anak terstimulasi secara taktil dan merasakan banyak sensasi sentuhan dalam satu waktu. Tidak hanya sekedar disentuh, sensory book juga memiliki alur cerita yang sangat menarik perhatian si kecil untuk ingin tahu lebih banyak tentang dunia. Misalnya ada sensory book tentang hewan-hewan yang ada di laut, tema peternakan, tema angka dan huruf, dan masih banyak lainnya. Jadi sambil anak memegang buku, anak juga diberi kesempatan untuk mendengar cerita yang dibacakan oleh orang tua.
Namun selain itu, apa lagi ya manfaat dari sensory book untuk bayi?
Melatih anak untuk berkomunikasi
Bayi yang belajar lewat sentuhan akan merasakan sensasi yang berbeda saat diberikan sensory book. Misalnya pada halaman dengan bentuk segitiga yang menggunakan kain bludru, ia akan memberikan respon seperti tersenyum atau kaget. Disaat yang sama, orang tua bisa memulai percakapan seperti “ih bentuk segitiga ya!” untuk melihat respon anak. Antusiasme orang tua ketika ikut memegang sensory book juga membuat anak menjadi lebih tertarik untuk melihat isinya dan merasakan tekstur lainnya. Saat anak sudah mau untuk melihat ke orang tua sambil membaca, disitulah komunikasi dan interaksi terjalin.
Menambah kosakata pada anak
Anak belajar untuk mengaitkan tekstur yang dipegang dengan kata yang bisa mendeskripsikannya. Semakin sering orang tua memberikan sensory books dan jawaban tekstur maka akan semakin banyak kosakata yang dimiliki anak untuk menyebut tekstur yang dipegangnya. Misalnya, saat anak memegang kancing yang keras maka orang tua bisa langsung melabel dengan berkata “kancingnya keras ya!”.
Menggunakan motorik halus saat membaca
Sensory book akan selalu dipegang oleh tangan anak ketika dibaca. Anak akan menggunakan motorik halusnya untuk membalikkan halaman, memegang halaman yang punya bentuk pintu untuk dibuka dan ditutup, menyentuh tekstur yang halus dan kasar sehingga ia akan merasakan perbedaan dengan jari-jari tangannya. Tidak hanya itu, beberapa sensory book juga sudah ada aktivitas motorik halus sederhana seperti menarik tali atau menempel bentuk buah-buahan dengan Velcro yang juga melatih motorik halus pada anak.
Gimana parents? Ternyata sensory book bukan hanya untuk dipegang oleh anak, tapi juga jadi media yang sangat efektif untuk membantu proses belajar anak. Pastikan parents memilih sensory book yang memberikan banyak halaman untuk si kecil sentuh, amati, dan dengarkan. Selamat mencari sensory book yang tepat untuk si kecil ya, parents!
Referensi :
Grace, J. (2017). Sensory-being for sensory beings: creating entrancing sensory experiences. Routledge.
Why you should share "touch and feel" books. State Library Of Queensland. (n.d.). Retrieved February 14, 2023, from https://www.slq.qld.gov.au/blog/why-you-should-share-touch-and-feel-books
Oleh : Sarah Aurelia Saragih, S.Psi dari BehaviorPALS Center
Sensory books, bayi
Baby 6 Months - 18 Months / Bayi 6 - 18 Bulan / Cognitive Development / Tumbuh Kembang Kognitif / Education / Pendidikan / 3 Manfaat Jitu Sensory Book untuk Bayi
Comments